Adrien Rabiot memilih bertahan di Juventus

Ditawar Manchester United Adrien Rabiot memilih bertahan di Juventus, Juventus adalah salah satu klub terbaik di Serie A Italia. Banyak pemain-pemain berbakat lahir dan besar disana. Tidak beda halnya dengan musim ini, skuad Si Nyonya Tua banyak diisi oleh pemain top eropa dengan bayaran yang tinggi. Sebut saja nama Angel Di Maria, Paul Pogba, Dusan Vlahovic, Federico Chiesa, dan Adrien Rabiot. Rabiot merupakan salah satu pemain kelas dunia yang punya keterampilan luar biasa di lapangan tengah. Gelandang pengangkut air yang dimiliki oleh Juventus ini menjadi incaran banyak klub, terutama Manchester United yang telah mengagumi Rabiot sejak musim lalu. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail bagaimana perjalanan karir seorang Adrien Rabiot hingga alasan dibalik pilihan bertahan di Juventus dan menolak tawaran Manchester United untuk bermain di Premier League.

Nasib Buruk Yang Menimpa Juventus

Musim ini menjadi musim yang tak terduga bagi Juventus. Bagaimana tidak, disaat menjalani persaingat sengit di posisi 3 besar, Juventus malah dikenai hukuman pengurangan poin. Hal ini berawal pada Januari 2023 lalu. Dimana saat itu Juventus dikenai hukuman pengurangan 15 poin sebab adanya dugaan penggelembungan nilai transfer pemain. akibat dari pengurangan 15 poin tersebut, posisi Juventus yang awalnya di posisi ke-3 turun menjadi posisi ke-10. Tak terima dengan hukuman tersebut, Juventus mengajukan banding ke CONI. Beruntung, banding dari Juventus diterima saat liga tengah memasuki pekan ke-30. Poin yang dikurangi sebanyak 15 poin tersebut akhirnya dikembalikan sembari menunggu proses penyelidikan. Juventus yang berada di posisi ke-7 langsung merangsek naik ke posisi-3.

 

Malang tak dapat dapat dielak, hasil penyelidikan membuktikan bahwa Si Nyonya Tua (julukan Juventus) memang bersalah dan atas manipulasi nilai transfer yang dilakukan. Sehingga, hukuman pengurangan poin kembali dilakukan. Diputuskan bahwa Juventus mendapat pengurangan sebanyak 10 poin. Mau tidak mau, Juventus yang saat itu berada di posisi ke-2 turun drastis menjadi posisi ke-7 dengan 59 poin. Serie A Italia tinggal menyisakan 3 pertandingan, dimana Juventus harus berhadapan dengan AC Milan, Atalanta, dan AS Roma. Jika Juventus bisa sapu bersih meraih 3 kemenangan, maka Juventus masih punya peluang untuk finish di 3 besar. Namun sangat disayangkan, Juventus hanya mampu menambah 3 angka atas kemenangan 2-0 dari Atalanta. Sedangkan saat bertemu AS Roma dan AC Milan Juventus malah tumbang. Juventus kalah 0-1 dari saat bertandang ke Stadion Olimpyco Roma, dan digembosi AC Milan saat taampil di public sendiri dengan skor tipis 0-1. Alhasil, Juventus hanya mampu finish di posisi ke-7 pada akhir musim dengan 62 poin terpaut 8 poin dari AC Milan yang berada di posisi ke-4 dengan perolehan 70 poin. Berkat perolehan tersebut, Juventus harus absen dalam dua kompetisi besar eropa, yakni UEFA Champions League dan UEFA European League.

Baca Juga :  Mеnеbаk Bеѕаrаn Gаjі Kуlіаn Mbарре dі Rеаl Mаdrіd

 

Menjadi Buruan Manchester United

berita bola Adrien Rabiot merupakan salah satu pemain yang kontraknya bersama Juventus akan berakhir pada akhir Juni 2023. Kondisi tersebut tentu akan membuat status Rabiot menjadi bebas transfer. Hal ini tentu akan menguntungkan bagi klub lain untuk mendapatkan jasa Rabiot secara gratis pada bursa transfer musim panas kali ini. Manchester United menjadi yang terdepan untuk mendapatkan tanda tangan pemain berkebangsaan Perancis tersebut. MU yang memang sedang gencar mencari pemain dengan posisi gelandang saat ini. Sebab gelandang yang dimiliki MU saat ini seperti Fred, Donny Van De Beek, Scott McTominay dikabarkan akan hengkang dari Old Trafford. Marcel Sabitzer juga telah habis masa peminjaman dari Bayern Muenchen. Praktis saat ini MU hanya memiliki Bruno Fernandes, Casemiro dan Christian Eriksen di lini tengah skuad. Sebelumnya MU mengincar gelandang energik Chelsea Mason Mount, namun karena harga yang sangat tinggi membuat MU beralih kemudi dan menjadikan Adrien Rabiot sebagai target buruan. Saat ditanya tentang tanggapan untuk bermain di Premier League, Rabiot memberikan komentar yang positif. Rabiot menyatakan bahwa ia memiliki keinginan untuk bermain di Premier League. Namun ia belum menentukan pilihan akan bermain di klub mana di Premier League. Kualitas level permainan yang tinggi membuat Rabiot punya ketertarikan dan bermimpi untuk merasaka atmosfer pertandinga Premier League. Rabiot juga menambahkan bahwa dirinya masih sanggup untuk mengimbangi pola permainan yang ada di Premier League.

Namun apa yang disampaikan Rabiot sepertinya hanya akan menjadi imajinasi saja. Sebab saat ini, Rabiot memutuskan untuk memperpanjang kontrak bersama Juventus. Dilansir dari Correire dello Sport, Rabiot sepakat untuk tanda tangan kontrak baru satu tahun bersama Juventus dan akan membuat Rabiot akan bertahan di Juventus hingga musim panas 2024. Hal ini tentu menjadi kabar yang tak diinginkan bagi Manchester United, sebab gagal untuk mendapatkan pemain yang telah berpengalaman di klub dan juga tim nasional Perancis tersebut secara gratis. Bagaimana tidak, performa apik pada saat gelaran Piala Dunia Qatar 2022 lalu membuat Perancis kembali tampil di laga Final Piala Dunia walaupun gagal meraih trofi karena dikalahkan Argentina dengan skor 4-2 pada babak perpanjangan waktu. Selain itu, performa Rabiot bersama Juventus musim ini juga tak kalah mengesankan. Rabiot telah mencatatkan penampilan sebanyak 48 kali dengan torehan 11 gol dan 6 asis. Dengan catatan tersebut menjadikan Rabiot sebagai pemain paling produktif di Juventus ditengah menurunnya mentalitas bermain tim sebab masalah pengurangan poin yang dialami Juventus.

Baca Juga :  Bаgаіmаnа Rasanya Dikalahkan Udіnеѕе dі Kаndаng? Tаnуаkаnlаh раdа Juvеntuѕ dаn Mіlаn

Baca Juga : Theo Hernandez Menuju Spanyol

Perjalanan Karir Adrien Rabiot

Pemain dengan nama lengkap Adrien Rabiot-Provost lahir pada tanggal 3 April 1995 di Saint – Maurice, Perancis. Rabiot memulai karir professional sebagai pemain sepakbola tim senior di Paris Saint Germain pada musim 2012/2013. Kala itu PSG dilatih oleh Carlo Ancelotti. Pada tahun 2013, Rabiot dipinjamkan oleh PSG ke Toulouse FC yang juga bermain di Ligue 1. Hal ini dilakukan oleh PSG agar Rabiot mendapatkan menit bermain yang cukup sebab saat itu PSG dihuni oleh banyak pemain bintang, terkhusus gelandang yang menjadi posisi bermain Adrien Rabiot.

Keputusan PSG meminjamkan Rabiot ke Toulouse berjalan baik. Terbukti, disana Rabiot berhasil mencetak gol perdananya di level senior pada tanggal 9 Maret 2013 dimana saat itu Toulouse menang tipis 1-0 berkat gol tunggal yang diciptakan oleh Rabiot. Setahun berikutnya, PSG kembali menarik Rabiot untuk bermain di PSG. Rabiot menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya. 36 pertandingan yang dimainkan menjadi bukti bahwa Rabiot telah dipercayai oleh PSG untuk mengisi skuad utama PSG di lini tengah dan bermain untuk PSG selama 7 musim sejak dari 2012-2019.

Pada tahun 2019, Juventus memboyong Adrien Rabiot ke Turin. Bersama Juventus, Rabiot sukses membantu Juventus meraih gelar Serie A musim 2019/2020, menjadi juara Coppa Italia musim 2020/2021 dan menjadi runner up Coppa Italia di musim berikutnya. Selain itu, Rabiot juga membantu Juventus meraih Trofi Suppercopa Italiana pada tahun 2020.  

Walaupun diminati oleh klub lain, saat ini Rabiot memilih untuk bertahan di Juventus. Ia berkomitmen untuk membantu Juventus bangkit dari keterpurukan yang telah menimpa Juventus musim ini. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *